Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2010

Percakapan sms Kids Jaman Now dgn Kakak Kelasnya

A= anak alay B= kata si A, B adalah kaka kelasnya cekidot gak ada angin gak ada ujan tiba tiba di Hpnya si B (bukan nama sebenarnya, lagian tega amat kalo ada orangtua yang ngasih nama anaknya "Be") muncul sms dr nomer yang gak dikenal.... A = Alluw kag! Leh knal? Ap kBrx? B = Wa'alaikumsalam Warohmatullahi Wabarokatuh. .. Dengan hormat, sampainya pesan ini, saya akan memberitahukan bahwa kabar saya baik-baik saja.... Maaf beribu-ribu maaf, Ini gerangan nomer siapa ya? Kok acap kali sms nomernya ga ke save ya? (bales sepanjang mungkin) A = Owh ea muuph lupa ng@s1h s4L4m,,,, Ini EnDoet LuThuwna EmbeM C@ianK Cmu@na. Inged gag kag? Eh, kug blzna pjg bgd ch? Gi ng4ps? B = Yaiyalah panjang.... Lagian ga dibayar perhurup inih! Gw lagi mabok nerjemahin kata2 lo nih. Keypadnya ilang2an ya? Oh elo.... Eh, siapa tadi? Tembem semua? Perasaan temen-temen gw kalopun ada yang tembem paling sebagian dipipi doang. Ga sampe seluruh badan d

Aku meminta.. dan Tuhan menjawab....

Aku meminta kepada Tuhan untk menyingkirkan penderitaanku. Tuhan menjawab tidak . Itu bukan untuk Ku-singkirkan, tetapi agar engkau mengalahkanya. Aku meminta kepada Tuhan untuk menghadiahkanku kesabaran. Tuhan menjawab tidak . Kesabaran adalah hasil dari kesulitan, Itu tidak dihadiahkan, itu dipelajari. Aku meminta kepada Tuhan untuk memberiku kebahagiaan. Tuhan menjawab tidak . Aku memberimu berkat. Kebahagiaan adalah tergantung padamu. Aku meminta kepada Tuhan untuk menjauhkan penderitaan. Tuhan menjawab tidak . Penderitaan menjauhkanmu dari perhatian duniawi dan membawamu mendekat kepadaKu. Aku meminta kepada Tuhan untuk menumbuhkan Rohku. Tuhan menjawab tidak . Kau harus menumbuhkannya sendiri, tetapi Aku akan memangkas untuk membuatmu berbuah. Aku meminta kepada Tuhan segala hal sehingga aku dapat menikmati hidup. Tuhan menjawab tidak . Aku akan memberimu hidup sehingga kau dapat menikmati segala hal. Aku meminta kepada Tuhan membantuku mengasihi orang lai

Ada Apa Dengan Anda?

Setiap saat setiap waktu anda mengeluh, anda selalu merasa kurang dan kurang, anda selalu merasa tak puas, anda kurang bersyukur, anda sebenarnya tidak sedang melakukan kesalahan,karna memang begitulah sebenarnya manusia. Manusia tempat kekurangan dan kesempurnaan itu ada karena kita saling melengkapi. Tapi taukah anda ketika anda mengeluh berapa waktu yang anda gunakan untuk mengeluh, kenapa anda tidak mencoba untuk menggunakan waktu itu untuk berfikir merencanakan sesuatu untuk hari esok. Ketika anda merasa kurang, bukankah itu adalah sebuah pemacu kita untuk mencari yang lebih. Bahkan ketika anda kurang merasa puas bukankah itu adalah tolak ukur kemampuan kita yang akan lebih baik kalau kita tingkatkan. Dan ketika anda kurang bersyukur kenapa anda tidak memulainya dari sekarang untuk mensyukuri semua yang Tuhan telah berikan kepada kita, kenapa harus menunggu besok kalo kita bisa lakukan sekarang?

Guru

Menjadi guru, bukanlah pekerjaan mudah. Didalamnya, dituntut pengabdian, dan juga ketekunan. Harus ada pula kesabaran, dan welas asih dalam menyampaikan pelajaran. Sebab, sejatinya, guru bukan hanya mendidik, tapi juga mengajarkan. Hanya orang-orang tertentu saja yang mampu menjalankannya. Menjadi guru juga bukan sesuatu yang gampang. Apalagi, menjadi guru bagi anak-anak yang mempunyai “keistimewaan”. Dan saya, merasa beruntung sekali dapat menjadi guru mereka, walau cuma dalam beberapa jam saja. *** Teman, menjadi guru bukan pekerjaan mentereng. Menjadi guru juga bukan pekerjaan yang gemerlap. Tak ada kerlap-kerlip lampu sorot yang memancar, juga pendar-pendar cahaya setiap kali guru-guru itu sedang membaktikan diri. Sebab mereka memang bukan para pesohor, bukan pula bintang panggung. Namun, ada sesuatu yang mulia disana. Pada guru lah ada kerlap-kerlip cahaya kebajikan dalam setiap nilai yang mereka ajarkan. Lewat guru lah memancar pendar-pendar sinar keikhlasan dan ketulusan p

Doa Malam Di Interupsi Oleh Tuhan

Bapa di surga … -Ya? Jangan menyela. Aku sedang berdoa. -Tapi kamu memanggil-Ku. Memanggil-Mu? Aku tidak memanggil-Mu. Aku sedang berdoa. Bapa di surga…. -Nah, ya'kan, kamu melakukannya lagi. Melakukan apa? -Memanggil-Ku. Kamu bilang, “Bapa di surga.” Aku di sini. Apa yang ada dalam benakmu? Lho, aku tidak bermaksud apa-apa, kok. Aku ini kan cuma sekedar mengucapkan doa malamku. Aku selalu berdoa sebelum tidur. Itu merupakan kewajibanku. -Oh, baiklah. Teruskan. Aku mengucap syukur atas segala berkat-Mu….. -Sebentar. Berapa besar rasa syukurmu? Apa? -Berapa besar rasa syukurmu atas segala berkat-Ku? Aku…yah…aku tidak tahu. Aku tidak peduli. Bukankah itu memang bagian dari doa? Begitulah mereka mengajarku berdoa. -Oh, baiklah. Teruskan… Teruskan? -Ya, teruskan doamu. Oh, ya. Berkatilah mereka yang sakit, yang miskin dan yang menderita … -Apakah kamu bersungguh-sungguh? Ya, tentu saja. -Apa yang telah kamu lakukan untuk itu? Lakukan? Siapa, aku? Tid